30 Nov 2013

Dari Informatika ke Pertanian

Sekian lama setelah vakum (bukan vakum cleaner) dari posting blog. Eh, sekarang saya usahakan untuk posting lagi. Yang dulu posting hanya untuk tugas ataupun mencari nilai "now" saya usahakan untuk posting apapun yang ada ataupun yang terlintas dalam benak pikiran. Terus apa hubungannya dengan judul tulisan atau postingan ini?? Hanya Allah-lah Yang Maha Tahu. Baik, sekarang saya akan hubungkan judul dengan isi. Dahulu saya merupakan alumnus siswa jurusan teknik informatika, kemudian saya mencoba mencari kerja. Dari iklan lowongan pekerjaan satu hingga lowongan pekerjaan yang lain saya kirim surat pekerjaan. Dari tes yang diajukan mulai tes wawancara dan tes psikologipun saya ikuti.
Dari kesemua lamaran yang terkirim, Alhamdulillah hanya dua pekerjaan saja yang diterima. Yang pertama, saya diterima di BUMN komunikasi daerah dimana saya tinggal sebagai seorang setter. Tugas seorang setter adalah pergi kerumah pelanggan kemudian menyetting perangkat hingga bisa digunakan. Pekerjaan pertama saya ini hanya bertahan hingga 3 bulan saja karena kebijakan baru dari perusahaan tersebut.
Selang sekitar 8 bulan, saya melamar pekerjaan di Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur yang pada saat itu menangani survei pertanian. Dan Alhamdulillah saya diterima sebagai petugas validasi shift-1. Tugas dari seorang petugas validasi adalah mem-validkan data yang sudah ada dengan mengedit data bila data itu salah baca dalam proses pemindaian sesuai data riil yang ada. Pekerjaan ini hanya bertahan 3 bulan karena memang bukan pegawai tetap dan juga merupakan pekerjaan proyekan/borongan (saya nggak tahu dalam bahasa indonesianya). Untuk salarynya ditentukan dari banyaknya data yang kita validkan. Jadi, semakin banyak data yang divalidkan maka semakin banyak pula salary yang diterima. Alhamdulillah saya dapat lumayan banyak. Setelah bekerja dari BPS, saya tidak tahu setelah itu mau kemana.
Orang Tua menyarankan dan menginginkan untuk melanjutkan ke bangku kuliah. Karena saya sadar bahwa saya merupakan lulusan tahun 2011 dan pada waktu itu tahun 2013, kesempatan untuk masuk ke PTN sedikit sekali. Apalagi saya juga merupakan lulusan dari SMK. Saya mencoba daftar ke berbagai Perguruan Tinggi Negeri baik yang Diploma maupun yang Sarjana. Semaksimal apapun Hamba-Nya berusaha, Allah-lah yang menentukan hasilnya. Dari kesemuanya, Alhamdulillah tidak ada yang diterima. Selang beberapa minggu, saya mendapat info dari teman Ibu saya bahwa ada beasiswa di Perguruan Swasta untuk jurusan Agribisnis (Pertanian)dengan rincian gratis Uang Pangkal dan gratis SPP selama satu tahun. Kemudian saya mengiyakan karena saya berpikir
saya ingin kuliah tanpa membebani orang tua
meskipun apapun itu jurusan yang akan saya tempuh. Walaupun pada saat itu hati ini sulit menerima kenapa saya kuliah di jurusan itu padahal waktu itu saya menyukai IT. Pada saat itu juga, saya terus berdoa kepada Allah untuk membolak-balikkan hati ini dari yang sulit menerima kenyataan. Alhamdulillah, sekarang saya sudah bisa menerima kenyataan yang ada. Ini mungkin karena doa tersebut dan juga motivasi dari dan untuk kedua orang tua saya. Intinya,
kita tidak pernah tahu masa depan kita, kemana jalan kita untuk meraih sukses dan jalan mana yang harus kita ambil. Yang harus kita lakukan adalah mencoba semua jalan yang ada di depan kita, bila semua jalan itu gagal. PASTI ada jalan lain yang mengantarkan kita pada KESUKSESAN dengan syarat kita harus sungguh-sungguh dan ikhlas serta tak lupa untuk berdoa dan juga mohon restu dari kedua orang tua. Terutama IBU.
Inilah hidup. Kita takkan pernah tahu apa yang akan terjadi setahun bahkan semenit kedepan.

2 komentar: