19 Jan 2011

Ciri-ciri dan Cara Kerja Dinamic Router

RIP atau Dinamis Router mempunyai dua versi yaitu versi 1 dan versi 2, perbedaannya adalah sebagai berikut:

A. RIP versi 1


Routing Information Protocol ( RIP ) Versi 1 merupakan Distance Vector routing protocol dimana merupakan protokol untuk routing secara dinamis yang menggunakan hop count sebagai metric.

Ciri – cirinya :
1. Spesifikasi asli RIP didefinisikan dalam RFC 1058 classful menggunakan routing. Update routing periodik
tidak membawa informasi subnet
2. Kurang dukungan untuk variable length subnet mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan
untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama.
3. Semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk
router otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan

Cara kerjanya :
RIP mengirimkan routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network remote, tetapi secara default RIP memiliki jumlah hop maksimum yang diizinkan, yaitu 15, yang berarti bahwa nilai 16 dianggap tidak terjangkau. RIP bekerja dengan baik di network-network yang kecil, tetapi tidak efisien pada network-network yang besar dengan link WAN yang lambat atau pada network-network yang memiliki sejumlah besar router terpasang. RIP versi 1 menggunakan hanya classful routing, yang berarti semua alat di network harus menggunakan subnet mask yang sama, ini karena RIP versi 1 tidak mengirikan update dengan informasi subnet mask di dalamnya.


B. RIP versi 2


RIP ini mempunyai kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR ). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap.

Ciri – cirinya :
1. protokol vektor jarak yang menggunakan hop count metric
2. menggunakan holddown timer untuk mencehah loop routing-defaultnya 180 detik.
3. menggunakan split horizon untuk mencegah loop routing
4. menggunakan 16 hop sebagai metric untuk jarak tak terhingga.
5. transmit subnet mask pada rute
6. menyediakan autentikasi
7. memasukkan alamat IP rute hop berikutnya pada perbaikan routing
8. menggunakan external route tag.

Cara kerjanya :
Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi dalam routing, RIPv2 multicasts seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, sebagai lawan yang menggunakan RIPv1 siaran. Pengalamatan unicast masih diperbolehkan untuk aplikasi khusus.
(MD5) otentikasi RIP diperkenalkan pada tahun 1997. RIPv2 adalah Standar Internet STD-56. Rute tag juga ditambahkan dalam RIP versi 2. Fungsi ini memungkinkan untuk rute harus dibedakan dari rute internal didistribusikan eksternal rute dari EGP protokol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar