A. IGRP
IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector mengukur jarak secara matematik. Pengukuran ini dikenal dengan nama distance vector. Router yang menggunakan distance vector harus mengirimkan semua atau sebagian table routing dalam pesan routing update dengan interval waktu yang regular ke semua router tetangganya.
Ciri – cirinya:
1. Protokol Routing Distance Vector.
2. Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability.
3. Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.
Cara kerjanya:
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu misalnya:
1. Bandwidth
2. Delay
3. Load
4. Reliability
B. EIGRP
EIGRP merupakan protokol IOS yang hanya digunakan untuk router cisco.yang merupakan pengembangan dari IGRP, EIGRP merupakan protokol Distance Vektor yang classless dan penggabungan antara distance vektor dan link-state.
Ciri-cirinya:
1. Termasuk protokol routing distance vector tingkat lanjut (Advanced distance vector).
2. Waktu convergence yang cepat.
3. Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak bersebelahan/berurutan)
4. Partial updates, Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel routing dalam pesan Update,
EIGRP menggunakan partial updates atau triggered update yang berarti hanya mengirimkan update jika
terjadi perubahan pada network
5. Mendukung multiple protokol network
6. Desain network yang flexible.
7. Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor) nya secara multicast
(224.0.0.10) dan tidak membroadcastnya.
8. Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.
9. Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.
10. Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN.
Cara kerja:
EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metric yang bersesuaian dengan suatu rute. Formula ini mirip dengan yang digunakan oleh IGRP, tetapijumlahnya dikalikan dengan 256 untuk mengakomodasi perhitungan ketika nilai bandwidth yang digunakan sangat tinggi. EIGRP melakukan konvergensi secara cepat ketika menghindari loop. EIGRPtidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang dilakukan oleh protokol link-state. Hal ini menjadikan EIGRP tidak membutuhkan desain eksrta, sehingga hanya memerlukan lebih sedikit memory dan proses dibandingkan protokol link-state.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar